Minggu, 10 Januari 2010

nuzul Qur'an


BAB I
PENDAHULUAN

a.    Latar Belakang
       Mengingat Al-qur`an sebagai dasar dan landasan hidup manusia khususnya umat islam, yang dijadikan sebagai rujukan serta kompas yang menentukan patokan dari perjalanan hidup manusia agar tidak lari dari jalur yang telah ditentukan. Disamping itu, mestipun demikian adanya tidak berarti menutup kemungkinan bahwa telah banyak umat islam itu sendiri yang tidak mengetahui dengan jelas mengenai sejarah turunnya Al-qur`an. Apa lagi dengan bercermin pada keadaan umat saat ini.
Sudah menjadi suatu keadaan yang lumrah dan dianggap suatu permasalahan yang sudah biasa. Yang akibat dari itu semua telah banyak membawa berbagai macam problema hidup, baik mengenai masalah pribadi ataupun masalah agama. Kita bisa ambil contoh yang sekarang tidak asing lagi ditelinga dan juga bukan merupakan hal yang baru kita lihat, telah ada segelintir manusia yang tak pernah berpikr baik, telah melakukan penistaan serta pemalsuan-pemalsuan didalam agama.
Maka dari itu agar tidak lagi terjadi pelencengan-pelencengan selanjutnya kita harus disamping mempertebal keimanan kita juga harus memperbanyak pengetahuan kita tentang agama terutama landasan kita yakni Al-qur`an, baik itu mengenai sejarahnya terlebih makna yang terkandung didalamnya. Akhirnya semoga kita tidak termasuk hamba-hamba yang terjerumus kedalam kesesatan.

b.    Tujuan
  1).  Pembaca dapat mengetahui pengertian Nuzul Qur`an
  2).  Mengetahui tahapan-tahapan penurunannya
  3).  Mengetahui cara penurunan Al-qur`an
  4).  Serta hikmah turunnya Al-qur`an

                                                             BAB II
NUZUL QUR`AN

A.  Pengertian Nuzul Qur`an
  Dipandang dari segi bahasa ”Nuzul” (تزل) berasal dari kata نزل-ينزل-نزول                 yang artinya ”turun”. Sedangkan nuzul Al-Qur`an kepada Rasulullah adalah penerimaan AL-Qur`an kepada beliau atau Rasulullah. Di ungkapkan turunnya Al-Qu`ran kepada beliau itu memberikan pengertian turun dari atas kebawah. Demikian itu karena ketinggian kedudukan Al-quran dan besarnya ajaran-ajarannya yang dapat mengubah perjalanan hidup manusia mendatang serta menyambung langit dan bumi serta dunia dan akhirat.

B.    Tahapan-Tahapan Nuzul Qur`an  dan Piode-Priodenya
Al-Qur`an diturunkan melalui beberapa tahapan,yang pertama, ialah Al-Qur`an diturunkan oleh Allah  secara sekaligus ke Ludh Mahfudh sebagaimana firmannya :
ö@t/ uqèd ×b#uäöè% ÓÅg¤C ÇËÊÈ Îû 8yöqs9 ¤âqàÿøt¤C ÇËËÈ

Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia Yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh.

Dan dari Al-Ludh Mahfudh ke Baitul Izzah sekaligus juga, melalui malaikat Jibil A.S. yang diberikan kepada malaikat secara khusus untuk meyampaikan. Mereka menuliskannya dalam suhuf-suhuf. Dan setelah itu barulah Al-Qur`an diturunkan oleh Jibril kepaa Nabi secara berangsur-angsur,yang dimulai dari surah Al-Alaq pada malam kemuliaan yang disinggug dalam ayat-ayat Allah.
öky­ tb$ŸÒtBu üÏ%©!$# tAÌRé& ÏmŠÏù ãb#uäöà)ø9$# Wèd Ĩ$¨Y=Ïj9 ÊÑÎÈ
“Bulan Ramadhan yang padanya Al-Qur`an telah diturunkan(untuk pertama kalinya),menjadi petunjuk bagi seluruh manusia”.(Q.S.Al- Baqarah:185)

Sedangkan priode-priode Al-Qur`an di turunkan kepermukaan bumi punya dua masa yang telah memakan waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari yaitu :
1.  Masa sebelum Hijrah, ketika beliau masih berdiam di Mekah, yaitu selama 12 tahun, 5 bulan, 13 hari, ialah sejak turunnya ayat yang pertama kali tanggai 17 Ramadhan tahun ke- 41 dari usia Nabi Muhammad S.A.W. Sampai dengan permulaan Rabiyyul Awwal tahun ke-54 dari usia Nabi yang mana semua surat dan ayat-ayat yang turun dalam priode ini disebut dengan istilah ”surat-surat atau ayat-ayat Makkiyah” Dan ayat-ayat yang turun pada waktu peristiwa Hijrah itu terjadi, juga masih termasuk dalam klasifikasi itu juga.
 2. Masa sesudah Hijrah, yaitu sesudah Rasulullah Hijrah dari Mekah ke Madinah, adalah selama 9 tahun, 9 bulan, 9 hari, yakni sejak permulaan Rabiyyul Awwal tahun ke-54 dari usia Rasulullah sampai dengan tanggal 9 Zulhijjah tahun ke 10 H atau tahun ke 63 usia beliua. Semua surat yang turun pada masa ini disebut dengan istilah  ”surat-surat atau ayat-ayat Madaniyyah
C. Hikmah Penurunan Al-Qur`an Secara Berangsur-Angsur
       Penurunan Al-qur`an kepada nabi M uhammad SAW secara berangsur-angsur memiliki banyak hikmah dan berbagai rahasia yang akan kami rigkaskan sebagai berikut :
Pertama :   Mengukuhkan dan menangkan hati dan pikiran Nabi SAW. Sebagai mana yang di`isaratkan oleh Allah dalam firmannya ketika menolak dan membantah orang-orang Musrik yaitu :
tA$s%ur tûïÏ%©!$# (#rãxÿx. Ÿwöqs9 tAÌhçR Ïmøn=tã ãb#uäöà)ø9$# \'s#÷Häd ZoyÏnºur 4 y7Ï9ºxŸ2 |MÎm7s[ãZÏ9 ¾ÏmÎ/ x8yŠ#xsèù ( çm»oYù=¨?uur WxÏ?ös? ÇÌËÈ
32.  Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah supaya kami perkuat hatimu dengannya dan kami membacanya secara tartil (teratur dan benar).

Kedua : Ayat turun padanya segai penghibur bagiya. Kadang-kadang ayt tersebut melarang utuk bersedih hati dan berduka, sebagaimana firmannya :

( Ÿxsù ó=ydõs? y7Ý¡øÿtR öNÍköŽn=tã BNºuŽy£ym 4 ¨bÎ) ©!$# 7LìÎ=tæ $yJÎ/ tbqãèoYóÁtƒ ÇÑÈ

"Maka janganlah dirimu binasa Karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat"

 Ketiga :  Memudahkan penghapalan dan pemahamannya bagi Nabi, karena Nabi adalah orang yang antusias untuk menghafal dan memahami Al-Qur`an. Keantusiasan Nabi bisa dilihat dari kenyataan beliau bahwa tidak menunggu sampai Jibril membacakannya, melainkan beliau tergesa-gesa membacakan apa yang disampaikan Jibril. Oleh karena itu Allah berfirman :

Ÿwur ö@yf÷ès? Èb#uäöà)ø9$$Î/ `ÏB È@ö6s% br& #Ó|Óø)ムšøs9Î) ¼çmãômur ( @è%ur Éb>§ ÎT÷ŠÎ $VJù=Ïã

,      "Dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al Qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan Katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."

Itulah sekilas mengenai hikmah Al-Qur`an diturunkan secara erangsur-angsur, dan masih banyak lagi hikmah yang terkandug didalamnya.


D.  Ayat  Pertama dan  Terakhir Diturunkan
1.  Ayat  yang pertama diturunkan dan hal-hal yang berhubungan       dengannya
a). Hari Pertama Turun Al-qur`an
Al-qur`an pertama kali diturunkan kepada Nabi ketika beliau sedang berkhilwat di Gua Hira' pada malam Isnen. Bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan tahun ke- 41 dari kelahiran Nabi Muhammad SAW,atau bertepatan pada tanggal 6 Agustus 610 M.
Sesuai dengan kemulian dan kebesaran Al-Qur`an, Allah jadikan malam permulaan turun Al-Qur`an dengan malam kemulian yaitu malam  “Al-Qadar” yaitu malam yang tinggi nilainya dari pada seribu malam dari malam pada bulan lainnya.Seperti penjelasan Al-qur`an itu sendiri yaitu :
öky­ tb$ŸÒtBu üÏ%©!$# tAÌRé& ÏmŠÏù ãb#uäöà)ø9$# Wèd Ĩ$¨Y=Ïj9 ÊÑÎÈ
“Bulan Ramadhan yang padanya Al-Qur`an telah diturunkan(untuk pertama kalinya) ,menjadi petunjuk bagi seluruh manusia”.(Q.S.Al- Baqarah:185)
Tak ada perselisihan antara para ulama dalam menetapkan bahwa malam mulai Al-qur`an diturunkan adalah di bulan Ramadhan.  Karena telah ditegaskan oleh Al-Qur`an itu sendiri. Semua ulama sepakat menetapkan yang demikian, hanya saja mereka berlainan paham tentang ketentuan tanggalnya.
Ibnu Ishaq, seorang pujangga takhir yang ternama, menetapkan bahwa malam itu adalah malam 17 Ramadhan, ketetapan ini dapat diperkuat dengan isyarat Al-Qur`an itu sendiri. Firman Allah yang berbunyi:
bÎ) óOçGYä. NçGYtB#uä «!$$Î/ !$tBur $uZø9tRr& 4n?tã $tRÏö6tã tPöqtƒ Èb$s%öàÿø9$# tPöqtƒ s)tGø9$# Èb$yèôJyfø9$# 3 ÇÍÊÈ
 “jika kamu telah beriman kepada Allah dan dengan sesuatu yang telah kami tentukan kepada hamba kami pada hari A-furqan, hari bertemu dua pasukan.”(Q.S.Al-Anfal:41)

Yang dimaksud bertemu dua pasukan yaitu,hari bertemu pasukan Islam dengan tentara Quraisy Musyrikin dalam perang Badar. Yang demikian itu tepat jatuh pada tanggal 17 Ramadhan, tahun yang kedua Hijriah. Dan hari furqan adalah hari turunnya Al-Qur`an, maka kedua hari itu bersatu sifatnya yakni sama-sama jatuh pada hari jum`at tujuh belas Ramadhan tapi perlu ditegaskan hanya hari dan bulannya yang sama.
Selanjutnya Zaid Ibnu Tsabit menuturkan yang juga dipandang cakap dalam perannya terhadap Al-Qur`an, juga menetapkan jatuhnya pada tanggal tujuh belas (17) Ramadhan, karena malam itu adalah malam Al-Qadar, yang padanya diturunkan Al-Qur`an.
Al Imam Ad Dahlawy juga menetapkan bahwa lailatil Qadar yang  padanya Al-Qur`an di turunkan bukan lailatul Qadar yang disuruh kita mencarinya dalam liku dan akhir bulan Ramadha.
Untuk lebih mengetahui mengenai perhubungan Nabi dengan wahyu dan pernyataan-pernyatan serta kelakuan-kelakuan Nabi sewaktu wahyu diturunkan kepadanya, kita harus perhatikan beberapa riwayat yang ada.
Pertama :       Hadits Bukhary dari Aisyah r.a. ujarnya :
Permulaan wahyu yang diterima Rasulullah, dimana beliau sedang bermimpi yang benar. Seakan beliau melihat sinaran subuh,dan terjadi persis seperti yang dimimpikannya. Sesudah itu beliau mulai gemar berkhilwat (menyendiri) di gua Hira. dengan beribadah beberapa malam sebelum beliau kembali kepada keluarga untuk mengambil bekal baru. Sesudah beberapa malam beliau duduk dalam Gua Hira' beliau kembali kepda Khodijah buat sekedar mengambil makanan untuk beberapa hari pula, demikian beliau berlaku sehingga datanglah yang hak (kebenaran) kepadanya, yaitu ketika beliau sedang berkhilwat Malaikat datang padanya seraya berkata “Iqra`” (bacalah) Nabi menerangkan : Saya tidak pandai membaca. Mendengar jawaban demikian Malaikat langsung memeluknya sehingga aku merasa merasa kepayahan karena kerasnya pelukannya itu, jelasnya. Kemudian dilepasnya seta bertanya dengan hal yang sama, tapi Nabi juga menjawab dengan hal yang serupa. Malaikat kembali memeluknya, kemudian dilepas kembali dan seraya berkata :
ù&tø%$# ÉOó$$Î/ y7În/u Ï%©!$# t,n=y{ ÇÊÈ t,n=y{ z`»|¡SM}$# ô`ÏB @,n=tã ÇËÈ ù&tø%$# y7š/uur ãPtø.F{$# ÇÌÈ Ï%©!$# zO¯=tæ ÉOn=s)ø9$$Î/ ÇÍÈ zO¯=tæ z`»|¡SM}$# $tB óOs9 ÷Ls>÷ètƒ
Sesudah itu Nabi segera kembali pulang dengan hati yang gemetar karena ketakutan. Nabi menjumpai Khodijah dan berkata ”selumuti daku, selimuti daku” sesudah tenang perasaannya, barulah beliau menceritakan kepada khadijah apa yang telah terjadi padanya. Dan  khodijah berkata pada Nabi seraya untuk menghibur Nabi “Tidak, sekali-kali tidak, demi Allah, Allah sekali-kali tidak mengaibkan kamu, engkau adalah orang yang menjalin silaturrahmi. Serta memikul beban orang lain. Sesudah itu khadijah pergi beserta Nabi kepada Waraqah Ibnu Naufal, anak dari seorang paman Khadijah, yang telah lama memeluk agama Nasrani dan pandai menulis dalam tulisan Ibrani. Khadijah berkata kepadanya “wahai anak paman, dengarlah apa yang diceritakan oleh anak saudaramu ini ”Waraqah bertanya apa yang udah kamu alami” ia atau Nabi langsung menceritakan hal yang dialaminya. Mendengar hal itu Waraqah langsung berkata ”Inilah Namus (Jibril) yang telah Allah turunkan kepada Musa. Dan alangkah baiknya seandainya saja aku masih muda dan kuat, mudah-mudahan aku kiranya masih hidup pada masa itu, yakni kala engkau diusir oleh kaummu. Tidak lama dari itu, Waraqahpun meninggal dunia dan wahyupun berhenti.
Kedua :   Hadits dari  Ath Thabrany dari Abdullah Ibnu Zubair ujarnya:
bersabda Rasulullah SAW, ”Maka datanglah kepadaku Jibril, dan aku kala itu sedang tidur, dia membawa selembar namath (kain berwarna) dari sutera yang padanya ada tulisan (suratan)”. Ia berkata “Iqra`" (bacalah), maka akupun menjawab aku tak dapat membaca. Karena itu aku dipeluknya erat-erat, hingga aku sangka bahwa aku akan mati. Kemudian dia lepaskan kembali seraya bertanya lagi, ”Iqra`”  tapi aku jawab : apa yang akan aku baca ? Aku mengataka demikian supaya dia tidak memelukku kembali seperti yang semula, dan malaikat itu berkata :
ù&tø%$# ÉOó$$Î/ y7În/u Ï%©!$# t,n=y{ ÇÊÈ t,n=y{ z`»|¡SM}$# ô`ÏB @,n=tã ÇËÈ ù&tø%$# y7š/uur ãPtø.F{$# ÇÌÈ Ï%©!$# zO¯=tæ ÉOn=s)ø9$$Î/ ÇÍÈ zO¯=tæ z`»|¡SM}$# $tB óOs9 ÷Ls>÷ètƒ
Berkata Nabi: maka aku membacanya, sesudah itu iapun pergi.Sesudah dia pergi akupun bangun dari tidurku,dan seakan-akan telah termateri di dalam jiwaku suatu tulisan (kitab)

Ketiga :     Kata Aisyah r.a : aku pernah melihat Nabi sewaktu wahyu turun kepadanya pada suatu hari yang sangan dingin, kemudian dilenyapkan dari padanya (setelah selesai), aku melihat dahi Nabi bercucuran peluh pada saat itu. Demikianlah sekilas hal-hal yang berkenaan dengan turunnya wahyu.
  

b).  Ayat Pertama Diturunkan
Adapun mengenai ayat yang pertama diturunkan berdasarkan beberapa riwayat ialah surah Al-Alaq ayat 1-5, dimana nabi sedang berada di Gua Hira', yaitu sebuah Gua di Jabal Nur, yang terletak kira-kira tiga mil dari kota Mekah. Ini terjadi pada malam Senin, tanggal 17 Ramadhan tahun ke-41 dari usia Rasulullah, Tiga belas tahun sebelum Hijrah. Bertepatan pada malam lailatul Qadar seperti yang di jelaskan sebelumnya yang berbunyi :
ù&tø%$# ÉOó$$Î/ y7În/u Ï%©!$# t,n=y{ ÇÊÈ t,n=y{ z`»|¡SM}$# ô`ÏB @,n=tã ÇËÈ ù&tø%$# y7š/uur ãPtø.F{$# ÇÌÈ Ï%©!$# zO¯=tæ ÉOn=s)ø9$$Î/ ÇÍÈ zO¯=tæ z`»|¡SM}$# $tB óOs9 ÷Ls>÷ètƒ ÇÎÈ
 Bacalah dengan nama tuhanmu yangntelah menciptakan manusia dari segumpal darah.Bacalah, dan ruhanmu itu maha pemurah.Yang telah mengajarkan dengan pena.Dia telah mengajarkan kepada manusia apa-apa yang belum diketahuinya.(Q.S.Al-Alq:1-5)

Meskipun demikian perlu diketahui bahwa ada juga riwayat yang mengatakan bahwa ayat yang pertama diturunkan ialah surah Al-Fatihah, dan ada juga yang mengatakan surah Ad-Duha, dengan berbagai alasan dan landasan yang mereka pakai.
Sesudah itu Allah menurunkan ayat :
$pkšr'¯»tƒ ãÏoO£ßJø9$# ÇÊÈ óOè% öÉRr'sù ÇËÈ y7­/uur ÷ŽÉi9s3sù ÇÌÈ y7t/$uÏOur öÎdgsÜsù ÇÍÈ tô_9$#ur öàf÷d$$sù ÇÎÈ Ÿwur `ãYôJs? çŽÏYõ3tGó¡n@ ÇÏÈ šÎh/tÏ9ur ÷ŽÉ9ô¹$$sù ÇÐÈ #sŒÎ*sù tÉ)çR Îû Íqè%$¨Z9$# ÇÑÈ y7Ï9ºxsù 7Í´tBöqtƒ îPöqtƒ îŽÅ¡tã ÇÒÈ n?tã tûïÍÏÿ»s3ø9$# çŽöxî 9ŽÅ¡o ÇÊÉÈ
Wahai orang yang berselimut, bangunlah lalu berilah khabar (pengajaran), takut dan besarkanlah tuhanmu, dan sucikanlah pakaianmu ,dan jauhilah berhala-berhala dan janganlah kamu memberi untuk memandang banyak nikmat-nikmat itu, dan bersabarlah karena tuhanmu............(Q.A.1-10 S.:Al-Muddatstsir)
  
Dan ini merupakan surah yang kedua diturunkan kepada Nabi dalam segi urutan, menurut sebagian besar ulama. Tapi perlu di luruskan bahwa permulaan Al-Qur`an secara mutlaq diturunkan adalah sejak bulan Rabi`ul awal tanggal Delapan (8), dengan turunnya ayat tersebut telah menjadikan Muhammad SAW seorang Nabi (Nubuwwah), dan belum ada tugas padanya. Dan Al-Qur`an diturunkan mengenai risalah ialah surah Al-Muddatststir yang diturunkan pada bulan Romadhan yang dengannya Muhammad diangkat menjadi Rasul. Seperti yang terkandung dalam surah Al-Baqarah ayat 185 dan yang di tegaskan pada permulaan surah Ad-Dukhan . Meski ada perbedaan antara pendapat lainnya, yang mana pada surah ini telah ada perintah yang nyata bagi Rasulullah untuk menyampaikan risalah kepada umatnya. Dan disini dapat dikatakan bahwa ayat yang diturunkan pada bulan Romadhan itu adalah surah Al-Mudatststir.
2.  Ayat Yang Terakhir Diturunkan Dan Hal-hal Yang Berkenaan Dengannya
a).   Hari penghabisan turunnya Al-Quran
 Sebagian ulama berpendapat mengenai hari terakhir turunnya Al-Quran adalah bertepetan pada hari Jum`at 9 Dzulhijjah tahun 10 Hijrah. ,atau tahun 63 kelahiran Nabi,  atau Maret 632 M.
Pada saat itu Nabi sedang melakukan ibadah wuquf di Padang `Arafah dalam menyelenggarakan haji yang dikenal dengan haji Wada` .Kebanyakan ahli tafsir mengatakan bahwa sesudah hari itu tak ada lagi  ayat-ayat Al-Qur`an yang diturunkan untuk menerangkan hukum dan Nabipun hidup sesudahnya selama 81 malam lagi, dan sebahagian lagi mengatakan nabi masih nidup selama lebih kurang Tiga bulan lagi.
b).  Ayat yang terakhir diturunkan
Adapun mengenai ayat yang terakhir diturunkan menurut sebagian ulama ialah surah Al-Maidah ayat Tiga
 tPöquø9$# àMù=yJø.r& öNä3s9 öNä3oYƒÏŠ àMôJoÿøCr&ur öNä3øn=tæ ÓÉLyJ÷èÏR àMŠÅÊuur ãNä3s9 zN»n=óM}$# $YYƒÏŠ ÇÌÈ
Pada hari itu telah aku sempurnakan bagimu agamamu,dan aku telah cukupkan untukmu nikmatku,dan aku telah ilih (ridhai) islam menjadi agamamu”.(Q.S.Al-Maidah:3)

Sedangkan menurut riwayat Muslim dari Ibnu Abbas surat yang terakhir diturunkan ialah “surat An-Nashr”. Walau demikian menurut penerangan As Said Muhammad Rasyid Ridha, bahwa Imam Ibnu Jarir menukilkan dalam tafsirnya, bahwa para ulama sepakat menetapkan bahwa wahyu tidak berhenti turun sehingga beliau wafat. Bahkan lebih rapat lagi, sedangkan ayat diatas pada surah Al- Ma`idah turun di Arafah dan Nabi masih hidup selama 81 hari lagi, sebagai mana telah diterangkan sebelumnya. Hal itu diperkuat lagi dengan riwayat dari Ibnu Abi Hatim, berasal dari Said Ibnu Jubair mengatakan ”Ayat Al-qur`an yang paling akhir dituruunkan ialah firman Allah" :
(#qà)¨?$#ur $YBöqtƒ šcqãèy_öè? ÏmŠÏù n<Î) «!$# ( §NèO 4¯ûuqè? @ä. <§øÿtR $¨B ôMt6|¡Ÿ2 öNèdur Ÿw tbqãKn=ôàムÇËÑÊÈ
“Dan takutlah olehmu akan hari yang kani kembalikan padanya kepada Allah,kemudian disempurnakan tiap-tiap jiwa apa yang telah ia isahakan,dan mereka tiada dianiaya”(Q.A.281.S.

BAB III
PENUTUP
a.   Kesimpulan
§          Nuzul Qur`an secara etimologi berasal dari kata “nujul”yang artinya “turun”dan dapat diartikan hari turunnya Al-qur`an.
§          Al-qur`an diturunkan secara berangsur-anagsur selama lebih kurang 22 tahun, 2 bulan, 22 hari atau digenapkan menjadi 23 tahun, menurut jumhur sebagian ulama yang terkuat.
§          Ulama sepakat tentang surah yang pertama diturunkan yaitu surah Al-Alaq ayat 1-5.
§          Surah terakhir diturunkan mengenai hukum ialah surah Al-Maidah ayat 3.  dan surah terakhir adalah surah Al-Baqarah ayat 281.
§          Nabi masih hidup 81 hari lagi setelah turun surah Al-Maidah ayat 3

b.     Saran
Mengigat arti dari sebuah kesempurnaan, disini penulis sangat mengharapkan yang pertama ialah semoga ulasan ini dapat memeberikan arti dan manfa`at yang baik. Dan tak lepas dari itu, demi untuk mengaflikasikan sebuah karya yang berkualitas disini kami sangat mengharapkan kritik dan saran agar dapat lebih baik kedepannya, dalam perbaikan selanjutya. Disini kami selaku peulis sadar akan kekurangannya dan keterbatasan yang dimiliki dan pengalaman yang hanya pas-pasan. Dan akhirnya kami ucapkabanyak terima kasih atas smua keterlibatannya dalam peulisa makalah ini, baik para pembaca terlebih kepada segenap nara sumber yang telah banyak memberikan jalan melalui karya tulisnya. Semoga kiranya kita mendapat lindungan dari Allah AWT.





Datar Pustaka

- Al-Qur`an dan terjemahaya
- Ashshiddiqi, Hasbi, Muhammad, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur`an,           Pnerbit PT Bula Bintang : 1989
- Sadali, Ahmad, Ulumul Qur`an , jilid I, CV Pustaka Setia : 1997
- Abidin, Zainal, Seluk Beluk Al-Qur`an, Rineka Cipta : 1991
- www .Ulumul Quran. com